Skrining Hipotiroid Kongenital
Skrining Hipotiroid Kongenital adalah suatu proses pemeriksaan yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk mendeteksi dini adanya gangguan pada kelenjar tiroid yang dapat menyebabkan hipotiroidisme. Ini adalah langkah penting karena hipotiroidisme kongenital yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan pada perkembangan otak dan pertumbuhan anak.
Skrining hipotiroid kongenital biasanya dilakukan pada bayi baru lahir. Prosedur ini dilakukan pada hari ke 2 sampai 14 hari. Ini dilakukan begitu cepat setelah kelahiran karena penting untuk mendeteksi dini gangguan pada kelenjar tiroid bayi agar pengobatan bisa dimulai sesegera mungkin jika diperlukan.
Prosedur skrining biasanya dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tumit bayi dan menguji kadar hormon tiroid (biasanya TSH, Thyroid Stimulating Hormone). Jika hasil tes menunjukkan adanya ketidaknormalan, bayi akan direkomendasikan untuk menjalani tes lanjutan untuk konfirmasi diagnosis.
Skrining hipotiroid kongenital biasanya dilakukan pada hari kedua atau ketiga setelah kelahiran. Jika ditemukan hipotiroidisme kongenital, pengobatan yang tepat segera diberikan untuk mencegah komplikasi serius yang dapat terjadi akibat defisiensi hormon tiroid.
Petugas UPT Puskesmas Air Saga sudah mulai melaksanakan Skrining Hipotiroid Kongenital pada bayi yang baru lahir di wilayah kerja UPT Puskesmas Air Saga. Untuk warga yang berdomisili di wilayah kerja UPT Puskesmas Air Saga yang mempunyai bayi usia 2-14 hari sudah dapat melakukan pemeriksaan SHK pada bayi di rumahnya pada hari kerja dimana petugas akan datang ke rumahnya sesuai perjanjian.